Curhat aja. Gak selamanya yang aku tulis itu aku. Gak selamanya yang kamu baca itu kamu.

Selasa, 25 Desember 2012

Metafora Manusia


Baluhar (nama seseorang-penerj.) berkata,
"Aku mendengar bahwa ada seorang laki-laki dikejar-kejar oleh gajah yang sedang mabuk. Laki-laki itu lari terbirit-birit. Tak lama kemudian, gajah itu bisa mengejarnya dan sampai padanya. Laki-laki itu ketakutan. Tubuhnya gemetar dan akhirnya ia memasuki sebuah sumur yang ada didekatnya serta menggelantungkan badannya diatas permukaan sumur itu dengan menggenggam dua dahan yang tumbuh dipinggirnya. Tiba-tiba, diujung akar dahan itu ia melihat ada dua ekor tikus besar. Yang satu berwarna putih dan yang satunya berwarna hitam. Keduanya sedang memutuskan akar dari dahan itu. Lalu, dibawah kakinya, ia melihat ada empat ekor ular sedang mengeluarkan kepalanya dari lubang. Sewaktu memandang ke dasar sumur ia melihat seekor binatang besar semacam dinosaurus yang siap melahapnya jika ia jatuh ke sumur. Dan ketika ia menengok ke atas, di permukaan dahan itu dilihatnya ada sedikit madu. Ia menjilatnya, menikmati kelezatan dan manisnya madu itu. Akhirnya ia lupa pada ular ihwal dimana dan kapan ular itu akan menggigitnya. Ia pun tidak tau bagaimana jadinya kalau terjatuh ke dasar sumur dan binatang besar itu memakannya."


Sumur adalah dunia yang dipenuhi berbagai penyakit, cobaan dan musibah.
Dua dahan adalah usia manusia.
Dua ekor tikus putih & hitam adalah siang dan malam yang selalu memutuskan usia manusia.
Empat ekor ular adalah empat perusak yang merupakan racun mematikan.
Manusia tidak tahu. Kedatangannya secara tiba-tiba yang dapat membinasakan tuannya.
Sementara itu, binatang besar adalah kematian yang selalu menunggu dan meminta korban.
Madu ---yang disukai oleh laki-laki itu dan membuat lupa dari segala-galanya--- adalah kenikmatan, kelezatan dan kesenangan dunia.  

by : Buku Perjalanan-perjalanan Akhirat - Syaikh 'Abbas Qummi



Hmmmmmmm.....
Madu? Iya madu. Saya sering "mengkonsumsi" madu. Sehingga sering "amnesia" dengan akhirat.
Astagfirullah.... -_________-"

Sabtu, 22 Desember 2012

MAWAR TERAKHIR UNTUK MAWAR




            Hari itu pukul 06.20 WIB, sekolah masih sepi. Aku yang sering datang jam segini pun terbiasa dengan kondisi sekolah yang  masih sepi ini.
            “pagi Pak…”, sapaku pada Pak Ade, satpam sekolah.
            “pagi Nak, rajin sekali kamu”, balas Pak Ade dengan logat jawanya yang khas.
            Aku pun melangkahkan kakiku ke kelas. Kelas X.1. Ya, aku baru kelas X. Baru tiga bulan aku menginjakkan kakiku di sekolah ini. Aku adalah orang yang tertutup. Apalagi sama perempuan. Aku selalu jutek dan cuek sama mereka. Teman-temanku pun bingung. Banyak gadis cantik yang suka sama aku tapi yaaa sikapku malah dingin sama mereka. Mereka kira aku ‘abnormal’ haha. Nggak kok. Tapi yasudahlah. Biarlah orang berkata apa~
            Setibanya di kelas, aku duduk. Lalu kubuka komik favoritku dan kemudian aku membacanya. Lima menit kemudian… duuuuuggg…. Aku mendengar seseorang tengah terjatuh. Dia menggedor-gedor pintu dan merintih sesak nafas. Lalu aku hampiri gadis itu.
            “ya Allah… ada apa ini? Apa yang terjadi?”, tanyaku dengan segenap rasa cemas.
            “obat! Ambilkan aku obat! Itu… disana… di tasku…di kelas X.4!”, jawabnya dengan terengos-engos. Aku bingung.
“cepat ambil obatnya!!!” desaknya. Sontak aku panik. Lalu aku segera berlari
ke kelasnya dan mencoba mencari-cari obat di tasnya. Aku tidak tahu dia menyimpannya disebelah mana. Aku mencari-cari. Setelah agak lama, barulah ketemu. Ternyata obatnya ada di dompet kotak kecil yang ada di dalam tempat pensilnya.
            “ini… ini…”, aku pun langsung memberikan obat itu padanya. Dia mengisap benda itu dan sesak nafasnya kemudian mereda.
            “bagaimana?”, tanyaku memastikan keadaannya. Dia diam sejenak, membuatku menunggu. Setelah nafasnya kembali normal, aku bertanya lagi.
            “gimana? Udah enakan?”
            Tapi, bukannya dibalas dengan baik, ia malah marah-marah padaku.
            “kamu ini gimana sih?! Ngambil obat aja lama! Coba kalo aku mati disini? Kamu mau tanggung jawab? Hah?”. Aku terkejut dengan segala sikapnya yang tak berterima kasih. Sampai-sampai aku hanya bisa diam terlamun dengan wajah yang sedikit bodoh.
            “apa?”, tanyaku.
            Lalu dia berdiri dan pergi begitu saja ke kelasnya. Tanpa basa-basi atau apalah. Aku kesal. Kesal sekali. Ingin rasanya aku memarah-marahi gadis itu. Huh. Tambah malas aku sama yang namanya “perempuan”. Hih! Akupun memukul-mukuli tembok dengan genggaman tanganku.
“aaaaaargh!”, teriakku kesal.
“hey! Lagi ngapain lu Fal?”, tanya temanku, Aji, yang baru saja tiba dikelas.
“nggak.” Jawabku singkat.
“kok pagi-pagi udah marah-marah kayak gini sih? Kenapa? Cerita dong sama gua”
“itu tuh. Anak cewek kelas X.4. udah gua tolongin malah marah-marah! Gak tau terima kasih!”, jawabku kesal.
“oh ya? Memang siapa dia?”
“gak tau. Gua gak kenal.”
“sabar ye! Haha. Udah ah muka lu jelek banget sumpah! Wkwkwkwk”
“ni anak malah bikin gua nambah badmood.”
“bodo.” Ledek Aji padaku.
Bel pun berbunyi. Teetttt……….. teeeeeeeeeett…. Teeeeett………..

***

Tiga hari berselang, seperti biasa aku datang pagi ke sekolah. Dan seperti biasa pula aku membaca komik. Kali ini komik yang kubaca, komik baru. Seru sekali. Ketika sedang asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba seorang gadis datang kehadapanku. Ah, ternyata perempuan itu. Perempuan yang tidak tahu terima kasih.
“ada apa?”, tanyaku singkat. Dia terlihat malu-malu dan ragu. Entah apa yang akan dia katakan. Suasana berubah jadi hening. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya.
“ada apaaa?!!”, tanyaku dengan nada yang sedikit terpancing emosi. Kupikir dia mau apa. Ternyata dia malah mengeluarkan setangkai bunga mawar yang ia sembunyikan. Mebuatku semakin bertanya-tanya.
“ini apaaa?!! Apa maksudmu? Kau pikir ini taman kanak-kanak? Hah? Jangan bercanda!!”, kesalku.
“kenapa mesti marah sih? Aku kesini cuma mau minta maaf. Jangan marah! Aku tau waktu itu aku salah. Makanya aku kesini buat minta maaf.” Balasnya dengan raut wajah yang sedih. Aku sontak terkejut dengan sikapnya yang mulai mencair. Aku mencoba tenang menghadapinya .
“berapa umur kamu?” tanyaku.
“16 tahun.”, jawabnya dengan kepala yang menunduk.
“nah kan?! umur kamu udah gak muda lagi, kenapa justru sikap kamu seperti
anak kecil ?!” marah ku padanya. Lalu ia pun tiba tiba berbalik menatapku seperti akan menghukumku, dengan nafas yang tak beraturan ia letak kan bunga itu sambil memukul meja.
“Aku kan sudah minta maaf!!! Isssh!”
Dan dia pun pergi lagi, namun kali ini langkahnya terhenti didepan kelasku, sambil mengusap matanya, apa dia menangis? Menangis karenaku ?! Aku pun keluar menghampirinya, ku coba memastikan benarkah fikiran ku itu, dan ternyata benar, dia menangis. Aduhh… apa yang harus aku lakukan? Aku bimbang dan bingung apa yang harus ku lakukan terhadapnya. Sampai akhirnya aku memberanikan diri meminta maaf padanya,
“aku salah, aku minta maaf ya?”
Ia lalu menoleh ke arahku dengan air mata yang membasahi wajahnya sambil berkata,
            “apa kamu tahu berapa hari aku memikirkan hal itu, hanya untuk meminta maaf saja tuh, itu gak mudah, tapi karena aku tahu aku yang salah, makanya aku memberanikan diri kembali kesini dan minta maaf, aku juga malu begini, tapi kamu bukan nya ngomong baik baik malah memarahiku, aku gak biasa melakukan ini, kamu tahu?!!” kesalnya. Aku tertunduk mendengar jawaban nya.
“iya, aku minta maaf ya, aku juga salah.” Balasku.
“hmmmmm….”
“jangan nangis dong! Jelek tau! Heheheh”
“apaan sih…”
“iyaya maaf hehehe.. senyum dong!”
            Lalu aku senyum dan mengajak dia untuk cantelan. Dia pun tersenyum. Aku tertawa. Dia pun tertawa.
            “ekheeemm… ciyeeeee ciyeeeeee……”, Aji ternyata dari tadi melihat kejadian itu. Dia ngumpet.
            “apasih lu!!”
            “iyeee iyeee maaaf”, Aji pun masuk ke kelas.
            “maaf ya, temanku memang suka rada-rada. Hahahhaa” jelasku pada gadis itu.
            “iya hahahah gak apa-apa.” jawabnya sambil ketawa.
            “oiya, nama kamu siapa?”
            “Mawar. Kamu?
            “Naufal. Salam kenal ya.”, sambil memberikan sebuah senyuman manis padanya.
            “oke. Aku balik ke kelas dulu ya”,
            “oh iya iya silakan”
***

           
Mulai hari itu, hubungan kami pun terjalin seiring berjalannya waktu. Setiap pagi, dia selalu menghampiriku dan memberiku setangkai mawar. Aku pernah bertanya kepadanya kenapa dia selalu memberikan bunga mawar untukku? Dia jawab, karena di halaman rumahnya memang banyak sekali bunga mawar dan bunga mawar adalah bunga kesukaannya. Dia suka memetik mawarnya untuk orang yang dekat dengannya. Sahabatnya pun selalu ia beri. Next, aku dan Mawar sering pulang bareng, ke kantin bareng, ke perpus bareng. Dan….. ketawa bareng, nangis bareng daaaaaaaaaan yang lainna. Mulai saat itu kita selalu bersama. Entah mengapa kami dekat dengan sendirinya, setiap hari semakin dekat. Sampai ku tak menyadari berapa lama aku mengenalnya hingga perasaan itu berubah jadi sesuatu yang tak bisa ku jelaskan pada dirku sendiri. Kini tiap malam aku merenungi apa yang sedang terjadi padaku, sambil menatap bintang-bintang dilangit, kini kucoba berbicara pada alam “kenapa???????????????? apa ini cinta??????????? “. Ku fikir aku akan jadi gila bila tidak menemukan jawaban nya. Seseorang yang jutek, cuek dan dingin terhadap perempuan ini bisa jatuh cinta? Oh My God…….
           
Pagi kembali datang. Kusambut hari dengan penuh semangat. Semangat karena apa hayo? Hayoooo? Hehehe.
            “aku jatuh cinta kepada dirinya~ sungguh-sungguh cinta oh apa adanya~”, aku lagi suka lagu itu hihi. Mungkin…… iya mungkin.
            “hayoooooooooo!!!!!! Ciyeeeeee tau deh yang lagi jatuh cinta!”, teriak Aji mengejutkanku.
            “yaelah elu!!!! Gue kaget sumpah.”, sambil mengusap-mengusap dada.
            “hahahahahaha”, Aji hanya menertawakanku,
            “puas lu puaaaaaaas?!!!”, kesalku.
            “gua tau lanjutannya, yang gini kan… aku jatuh cinta~ butiran debu~”, sambung Habib, dia temanku juga. Dia lucu orangnya. Haha
            “bukan biiiiiiiiiib!!!! Hih!”
            “pagi Naufal… pagi Aji… pagi Habib”, Mawar pun seperti biasa ke kelasku. Tak lupa pula ia memberikanku setangkai mawar.
            “uuueeekheeeemm….”, Aji dan Habib pun teriak seperti orang yang batuk akut.
            “lu berdua batuk? Udah deh sana-sana keluar!”, kataku.
            “ngusir? Yaudah deh, capcus cin!”, ajak Habib pada Aji.
            “hahahhaha aduh ada-ada aja mereka”, kata Mawar dengan tawanya. Tawa yang indah. Kok dia makin cantik ya? Hmmmm.
            “uueeekheeemm……”, Aji dan Habib muncul lagi di depan pintu sambil gaya batuknya mereka. Kemudian pergi lagi. Ah iseng terus nih mereka.
            “woooooy!”, teriakku pada mereka.
            “hahahahha”, Mawar pun tertawa lagi.
            “eh, ngomong-ngomong pulang sekolah kamu mau kemana? Pulang kan? Bareng yuk!”, ajakku padanya.
            “aku bawa sepeda”
            “yaudah nanti aku yang boncengin deh! Hehe mau?”
            “boleh deh…”, jawab Mawar sambil tersenyum.

                                                            ***

            Tettttt….. tettt…. Teettt…
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku segera menghampiri Mawar. Lalu kita ke tempat parkir dan mengambil sepedanya Mawar.
            “yuk naik!”, ajakku dengan semangat.
            “yuk! Jangan ngebut-ngebut ya aku takut heheh”
            Aku dan Mawar pun pulang bersama dengan sepedanya. Aku harus mengantar Mawar ke rumahnya.

            Akhirnya sampai di rumah Mawar. Aku turun kemudian memberikan sepedanya pada Mawar.
            “makasih yaah”, kata Mawar.
            “iya sama-sama”, jawabku.
            “naufal…..”, ia memanggil namaku.
            “iya, apa?”, aku pun memberikan senyuman padanya.
            “hmmmmm…. Besok ada waktu gak pulang sekolah? Aku mau ajak kamu ke Taman.”, aku bertanya-tanya, mau apa ya dia mengajakku ke taman?
            “hmmmmm…. Kurang tau deh. Yaudah kalo emang ada waktu, nanti aku kesana.”
            “okeh! Naufal…..”, ia memanggil namaku lagi.
            “iya, apa?”
            “hari ini, kamu gak mau kasih aku bunga?”, tanyanya memandangiku. Sontak aku bertanya-tanya, apa yang aku janjikan padanya.
“Hmmmmm…. kamu pasti lupa ya? hari ini kan, setengah tahunan kita bersama-sama. Menjadi teman dekat.”,  rautnya berubah menjadi kecewa.
“apa? ada ya setengah tahunannya?”, tanyaku polos. Ia lalu mengalihkan pandangan nya dariku.
 “payah. padahal kan, aku harapin kamu inget.” sedihnya.
“itu, iya kamu mau apa? nanti aku belikan?”, tanyaku memberi harapan padanya.    “beneeeeeer?”, tanyanya kegirangan, entah kenapa melihatnya bahagia seperti ini, aku merasa sedih, tak biasa nya seperti ini, rasanya seperti aku rindu suasana seperti ini, duduk bersamanya dan bergurau bersama
            “hmm…. Gak banyak yang aku mau, aku cuma mau bunga mawar.” Cetusnya.
            “ mawar?”
            “iya, slama ini kan aku terus yang bawain mawar buat kamu, lain kali harus kamu dong yang bawa mawar buat aku, kamu tuh gak ada inisiatif banget sih?”, lucu ku melihatnya begini, dia selalu punya cara untuk membuatku tersenyum.
            “cuma itu?”, tanyaku, ia menoleh ke arahku dan kembali tersenyum dengan mata yang menyipit.
            “iya, aku tunggu ya”
            “okeh! Aku pamit pulang yaaaa? Dadaaaah Mawar!”, aku pun mulai melangkahkan kakiku dan melambaikan tangan untuknya. Entah mengapa kaki ini berat sekali untuk melangkah.
            “Naufaaaal…….”, ia memanggil namaku untuk yang ke tiga kalinya.
            “apa?”
            “tidak.”, ia memberikanku sebuah senyuman. Deeeggg…. Senyuman itu….. tak seperti biasanya. Indah…. Indah sekali.
            “hehe kamu nih. Dadaaaah… Assalamu’alaikum”, akupun pulang dengan tanda tanya. Iya, tanda tanya untuk senyuman itu.


                                                                        ***


            Pagi yang cerah. Kumulai hariku dengan do’a yang selalu terperanjat. Hari ini Bu Suci mau mengadakan ujian praktek kimia, jadi kelas dimulai 1 jam lebih awal. Jam 6. iya, jam 6 pelajaran sudah dimulai. Hari ini aku belum bertemu Mawar. Tapi hari ini di sekolah aku tidak dapat menemuinya. Karena semua guru mata pelajaran hadir semua. Tidak mungkin aku bolos. Jam istirahat, waktuku terpakai oleh tugas Bu Indri. Bu Indri meminta tolong padaku untuk mengetikkan naskah drama untuk pementasan Theater nanti. Karena memang dikelas, aku lah orang yang paling cepat dalam mengetik
 Tak terasa, sudah waktunya pulang. Hari ini ada kerja kelompok yang memungkinkan aku untuk pulang sore. Akhirnya aku mengerjakannya. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam sudah terlewati. Sore pun menjelang. Aku pulang. Dan malam….. malam menjelma. Aku lelah. Ku rebahkan tubuh ini ke ranjang kasur. Empuk sekali. Akupun menengok handphoneku yang sedari tadi aku matikan. Ada 15 panggilan tak terjawab? dari Mawar?!! dan juga ada 1 pesan masuk dari nya, dan ku baru ingat bahwa ku berjanji akan membelikan mawar untuknya, ya ampun kenapa aku bisa lupa banget begini sih?! berhubung sudah malam dan tak ada tukang mawar pada malam hari, aku pun terpaksa mengundur janjiku untuk membelikan nya mawar pada esok hari. Sungguh hatiku tak tenang, aku merasa bersalah padanya, ku coba menghubunginya, tapi handphonenya tidak aktif. Pesan ku pun tak terbalas olehnya, apa dia marah padaku?
Pukul 23.00 aku masih belum bisa tertidur. Aneh. hari ini bintang pun tak ada, semilir angin seperti bebisik padaku, namun entah mengapa malam ini rasanya dingin sekali, apa esok akan hujan?

                                                                        ***

            Pagi menjelang. Awan mendung mengiringi langkahku. Rasa-rasanya hari ini berbeda. Entah apa yang berbeda. Hari ini aku janji akan memberikan bunga mawar untuk Mawar. Pagi-pagi aku ke kelasnya. Tapi Mawar tak ada.
            “hey…. Ada Mawar?”, tanyaku pada salah seorang teman Mawar.
            “hmmmm… belum datang. Mungkin sebentar lagi.”, jawabnya.
            “yasudah makasih ya.”, akupun kembali ke kelas sambil berharap nanti pulang sekolah ia ada dan kita sama-sama pergi ke taman, ke tempat yang ia janjikan lusa kemarin.
            Tetttt…. Teettt… teett…. Bel pulang berbunyi. Aku berharap. Aku berharap Mawar ada di kelasnya.
            “ada Mawar?”, tanyaku ke temannya.
            “gak ada. Dia gak masuk hari ini dan gak ada keterangannya. Mungkin suratnya bakal nyusul besok atau lusa.”
            “aa… aaapaa? Tak ada? Astagfirullah. I… iii ya yaudah makasih.”
            Aku segera berlari. Perasaanku tak enak. Aku beli mawar dulu, atau langsung ke rumah Mawar untuk memastikan keadaannya ya? Ah aku kan sudah janji. Iya, aku membeli bunga Mawar dulu. Akupun pergi ke toko bunga dan ku beli setangkai mawar.
            Setelah itu, aku pergi ke rumah Mawar. Dan akhirnya aku sampai di gang rumahnya. Hatiku berdebar-debar ketika kumulai menelurusi gang itu. Sepi, sunyi. Ah mungkin Mawar hanya sedang menemani Orang tuanya atau saudaranya yang sedang sakit. Atau pergi ke rumah neneknya. Atau…….
            Prasangka baikku terhenti oleh bendera kuning yang ada di depan rumah Mawar.
Aku segera berlari dengan segala prasangka buruk tentang Mawar. Ya Tuhan, siapa yang meninggal? Siapa? Kenapa rumah ini sepi? Ketika kumulai melewati pagar rumah mawar dan mau memasuki rumahnya, seorang wanita keluar dari rumah Mawar dengan memakai baju hitam-hitam. Ada apa ini? akupun menghampiri wanita itu.
            “kak, mohon maaf, siapa yang meninggal?”
            “adek siapa?”, tanyanya dengan terisak-isak.
            “saya Naufal kak, teman Mawar.”, kataku menjelaskan.
            “Naufal??? Dek…… Mawar……”, wanita itu semakin menangis.
            “Mawar meninggal. Sekarang raganya telah disemayamkan di Yogya. Disamping kuburan Ibunya”, lanjutnya.
Aku lemas dan terjatuh. Mawar, mawar ini belum sempat kuberi untukmu. Kelopak bunga mawar yang ku pegang, berguguran. Maafkan aku Mawar. Maafkan aku. Aku menangis. Betapa tidak? Mawar ini, mawar ini adalah mawar terakhir untuknya. Aku mencoba tegar. Berdiri. Dan mengusap air yang membanjiri pipiku.
“dek Naufal…. Yang tabah ya nak!”, titah kakaknya yang nangisnya sudah mereda.
“kemarin, Mawar pulang sore, katanya habis dari taman.”
“sore?”
“iyaa”. Ya Allah. Mawar menungguku hingga sore. Aku menyesal tidak menepati janjiku. Aku semakin menangis.
“dan ketika malam, ia merintih sesak nafas. Kau tahu nak? Mawar punya penyakit asma sejak SD. Kapanpun asma nya bisa kambuh. Apalagi sekarang, kata dokter, asma yang di derita Mawar, sudah akut. Dan saat malam tadi, Mawar menjerit-jerit kesakitan. Dia tak henti-hentinya memukul-mukul dadanya. Asmanya parah, obat tak mampu meredakan nafasnya. 15 menit berselang, saat kakak dan keluarga sedang menunggu kehadiran dokter, nyawa Mawar sudah tiada.”
Tangisku semakin menjadi-jadi.
“Ini….. ini ada surat biru buatan Mawar. Didepannya ada namamu nak. Silakan baca!”, kata kakak Mawar.
Kubuka surat itu perlahan dan isinya…

Aku tak pernah tahu apa yang kamu rasa, aku juga tak pernah tau apa yang ada di tiap lamunan mu, entah adakah aku disana? Tapi yang pasti kamu  selalu ada di sini, di tempat dimana tak ada yang memiliki, entah rasa ini benar adanya atau salah. Aku coba menjauh darimu dengan segenap tenaga yang tersisa, tapi ternyata aku tak mampu, di banding rasa sakit yang ku derita selama ini, aku lebih memilih melihatmu tersenyum, aku tak pernah bermaksud membawamu masuk ke dalam duniaku, aku tak menyadari cinta itu berubah dengan cepat jadi cinta, ku fikir mawar yang tak pernah ku sirami akan layu dengan sendirinya, tapi aku salah , karena mawar itu bahkan bertahan lebih tegar dariku

Naufal, terima kasih karena kau telah hadir dalam hidupku

Mawar



Mengapa aku tahu perasaannya padaku setelah ia sudah tiada? Ya Allah…. Hanya pada-Mu semua kan kembali. Tabahkan hati orang-orang yang sayang pada Mawar. Termasuk aku. Terimalah segala amal ibadahnya, ampuni dosanya. Aamiin.







Created by DEbyAwalyaboniTA

hehehe maaf kalau kurang sedih^_^

Sabtu, 15 Desember 2012

Budaya Menulis

Coba kita lihat cuplikan paragraf di LKS Fokus B.Indonesia halaman 9 !

"...Indonesia dikatakan negara yang terbelakang dalam budaya aksara. Bayangkan saja untuk tahun 1995 misalnya, hanya ada 3.500 judul buku terbitan baru dalam tempo setahun. Tidak heran jika hingga tahun 1996, jumlah buku yang diterbitkan hanya pada bilangan 1.4000 judul. Bandingkan dengan Malaysia yang menerbitkan 11.000 judul buku baru setiap tahunnya. Untuk Indonesia, sebagian buku yang terbit merupakan buku pelajaran untuk sekolah dan perguruan tinggi (60%), serta buku-buku pengantar..."

Apa ide pokok yang terkandung dalam paragraf tersebut?

Wkwkwk :p kayak soal ulangan itumah. Nggak deng, Deby gak nanya itu. Deby cuma nanya :

Apa yang ada dipikiranmu sesudah membaca paragraf diatas?

Kalo Deby sih yah, habis baca paragraf itu, pengen banget deh nerbitin karya tulisan. Keren kali!!! Ya gak? Ya kayak tulisan cerpen, novel, ya yang kayak gitu lah. Sebenernya nulis di blog kayak gini juga, termasuk nerbitin kalo menurut Deby. Tapi kan pengennya diterbitin sama perusahan penerbit. Hahaha. :D

Berbagi sedikit nih yah...

Hmmmm... Waktu SMP kelas VIII, Deby tuh lagi seneng-senengnya bacain novel yang ada di Perpustakaan. Kalo gak ada guru, biasanya Deby dan kawan-kawan larinya ke Perpus. Haha. Enak, hening.
Pokoknya banyak deh novel yang Deby baca (waktu itu). Nah, saat gemar-gemarnya membaca, timbullah keinginan untuk membuat novel. Tapi yaaaa kesini-kesini, jarang banget baca novel. Males. Hahaha. Karena kemalasan itulah, keinginan untuk membuat novel, pupus. Ekhem. Kalau Deby perdalam, punya niat yang kuat, pasti sejak SMP Deby udah punya karya tuh. Aduh. Sayang.

"...Kalau mau bisa menulis, harus bisa baca dulu!..." - Pak Diding

Nah, emang bener banget tuh! Kalau mau menulis, nerbitin buku, jadi orang kece, harus banyak baca dulu. baru bisa.

satu lagi nih...

"...Ayo dong, selama kalian hidup, kalian harus punya tulisan! minimal di blog. Jadi, kalau kalian udah meninggal nanti, karya kalian masih ada di dunia ini..." - Ka Della





Hmmmm :')
Udah deh, post-an nya cukup sekian.
Silakan petik pelajarannya :)

Kamis, 15 November 2012

Minggu Itu

             Pada suatu hari............ *aseeeek* tepatnya hari minggu.............*bukan "tepatnya malam minggu" ya, kalo itu sih lagunya Terry hahaha* hmmmm pagi-pagi ada sms masuk. Smsnya ternyata dari Wulan. "Deb, jenguk Iren yuk! Dia dirawat". Langsung kan aku bales, "Dimanaaaaaaaaaaaaa?". "Di RS Mardika Dramaga". "Oh, okeh. Jam 10an aja ya. Belum mandi gue." "iya"
             Nah, singkat cerita, kita langsung cawwwww deh yah ke Rumah Sakit itu. Pas masuk, kok serasa masuk Mall yah haha. Elit sih. Penjaganya juga ramah. "Mau besuk siapa Mbak?", kata penjaganya. "Irenna, katanya di Kamar Kelas 3 Putri, lantai 2". "Oh silahkan nanti belok kanan, terus naik tangga." Nah, pas nyampe lantai 2, itu sumpah dingin banget. Dalem hati, "Kok Rumah Sakit dingin sih? Nanti yang sakit pada kedinginan atuh yah-______-" hahahaha.
             Akhirnya, kita sampe tuh di Kamar Kelas 3 Putri, setelah nanya-nanya ke beberapa penjaga yang ada di lantai 2. Pas masuk kamar, duuuuuh banyak orang-orang sakit *yaiyalah*. Mukanya pada pucet. Kasiaaaaan. Kata Wulan, ayo kita bacain "Ya Salam" sebanyak-banyaknya. Oke, disana kami banyakin baca "Ya Salam" itu.
             Pas ketemu Iren, Ya Allah kasiaaaan. Udah di infus, di oksigen pula. Tapi yang aku banggain sama dia apa coba? Pas kami dateng, dia sambut dengan senyum. Pas kami bercanda-bercandaan, dia ikut ketawa ngakak. Subhanallah, bikin orang sakit ketawa itu adalah suatu kenikmatan tersendiri ya :D
             Pokoknya disana kami nanya-nanya gitu ya ke Iren. Sakit apa? Kok bisa sampe kaya gini? Ya, pertanyaan-pertanyaan kaya gitu lah. Katanya dia tuh emang punya penyakit kaya gini dari SMP. Setiap olahraga, katanya, pasti dia selalu pingsan. Astagfirullah. Aku kadang lupa sama nikmat Allah yang satu ini. Yang selalu Dia kasih sama aku setiap hari. Apa coba? Ya! Kesehatan. Aku suka ngeluh. Sakit sedikit, ngeluh. Padahal masih banyak orang di luar sana yang sakitnya parah. Hmmmmm....
             Hari sudah menjelang sore. Akhirnya kami pamit pulang. Tapi Iren gak mau kami pulang. Dia seneng banget kami ada disana. Soalnya emang disana kami ketawa-ketawaan terus hahaha. Ya, akhirnya dia merelakan kita *aseek* haha.
             Pas keluar dari Rumah Sakit. Sumpah itu jalan raya maceeeeeeeeeeeet banget. Eh gak lama, hujan. Yaudah kan, kita neduh dulu di Pos depan Rumah Sakit sambil nunggu angkot. Lamaaaaaa banget nunggu angkotnya. Soalnya emang macet banget. Kendaraan itu cuma satu jalur. Ya panteslah macet. Tapi ada tukang yang suka ngatur-ngatur kendaraan di pertigaan itu loh yang bikin jalanan bisa normal lagi. Duh, sungguh berjasa banget ya beliau :) kadang aku suka ngegampangin pekerjaan orang. Tapi ternyata.... :)
             Lucunya pas lagi nunggu angkot, ada ibu-ibu yang bilang gini. "Aduhh hujan. Gak ada angkot, Gak ada ojek." Hahahaha. jadi inget lagu Cinta Laura. "Udah hujan, gak ada ojek, becek, becek." hahahaha. Dia juga lagi nunggu angkot. Jurusan Ciampea. Kalau aku, jurusan Kampus Dalam *sumpah gak nanya* haha :p Kalo Wulan, jurusan Lwliang bisa, jurusan Jasinga bisa, Ciampea juga bisa.
             Nah, kalo Wulan kan gampang ya naik angkotnya. Lah aku? susah :(
Akhirnya Wulan udah naik angkot. Aku belum. Ibu-ibu itu juga belum. Mana hujannya gak berhenti-berhenti lagi. Sedih. Aku kasian sama Ibu-ibu itu. Keliatannya dia lagi buru-buru. Terus bolak-balik nyariin angkot. Saking susahnya gitu ya. Yaudah, aku do'ain aja kan "Ya Allah mudah-mudahan si Ibu itu dapet angkot. Kasian Ya Allah. Aku mah gak apa-apa dapet angkotnya nanti juga. Aku mah masih bisa minta jemput Ayah ya walaupun Ayah masih kerja." ya pokoknya gitu deh. Aku sms Wulan, "Lan, aku belum naik angkot dari tadi :( ". "Yaudah naik yang jurusan apa aja Deb! Dari pada nungguin Kampus Dalam susah.", "Hmmmm iyadeh". Yaudah kan, akhirnya ada angkot yang berhenti di depan Aku dan Ibu-ibu itu. Cuma ada sisa satu tempat duduk lagi. "Ibu mau naik? Silahkan Ibu aja yang naik", kataku. "Itu jurusan apa ya Neng? Kayaknya bukan Ciampea deh. Kamu aja sok naik nak", "Gak tahu bu, yaudah saya naik duluan ya bu". "Iya Neng." Dalem hati, "Ya Allah, Alhamdulillah dapet angkot. Tapi Ibu itu? Ya Allah mudah-mudahan angkot Ciampea cepet dateng Ya Allah.".
              Eh ternyata apa coba? Angkot yang aku naikin itu, jurusan Kampus Dalam dan dibelakang angkot itu ada angkot Ciampea :D akhirnya aku sama Ibu itu bisa naik angkot dengan waktu yang sama. Subhanallah yah. Ternyata bisa dibuktikan, kalau kita do'ain orang lain, malaikat sebenarnya do'ain do'a kita buat diri kita sendiri. Kalian tau kan malaikat itu mahluk yang super taat sama Allah :D


~end~

Semoga bisa diambil hikmahnya :) Karena setiap kejadian, pasti aja ada pelajaran yang bisa diambil. hehehehheheheh ;;)

Rabu, 14 November 2012

Bulan Muharram :)

...Kelebihan Bulan Muharram...

1. Bulan Muharram ialah bulan pertama dalam kalender hijriah.

2. Bulan Muharram adalah salah satu dari pada bulan-bulan Haram.

Allah berfirman, ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (At-Taubah: 36)

Nabi saw. bersabda, “Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan suci. Tiga bulan berturut-turut iaitu Zulkaedah, Zulhijjah dan Muharram. Dan satu bulan lagi adalah Rejab yang terletak antara Jamadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Muslim no. 1679)

Bulan Haram yang dihormati itu ialah: Zulkaedah, Zulhijjah, Muharam dan Rejab.

Umat Islam dilarang berperang dan berbunuhan dalam bulan-bulan ini kecuali jika mereka diugut.

Larangan untuk melakukan maksiat adalah lebih keras dibanding bulan-bulan lain.

Abdullah Ibnu Abbas ra. mengatakan maksiat yang dilakukan di bulan haram adalah lebih besar dosanya dan amal baik yang dilakukan di bulan haram adalah lebih besar pahalanya. (Tafsir At-Thabari)

Al Allamah Ibnu Hajar menulis, telah meriwayatkan oleh Abi Daud bahawa Nabi (صلى الله عليه وسلم) memandubkan (yakni SUNAT) berpuasa di BULAN-BULAN HARAM .

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda, "Puasa yang paling utama sesudah puasa bulan Ramadan
ialah puasa di bulan Muharram". (HR Muslim no. 1163)

(♥ Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik...
     
 

Jumat, 26 Oktober 2012

Gak nyangka :O







         Aduh Alhamdulillah yah sesuatu hihi ^_^ gak nyangka banget bisa jadi juara 2 di Olimpiade Lingkungan 2012 se-Jawa Barat, Jakarta, Banten. Hmmmm mau tau ceritanya? Mau tau banget apa mau tau ajah? :p haha oke cekidot...
         Awalnya sih yah, ada tawaran beberapa macam lomba tentang lingkungan dari akang teteh KIR yang bakal di adain di IPB. Ada lomba bikin poster, kreatif konsep, kreatif produk, cerdas tangkas, fim dokumenter, dll. Film dokumenter............? Nah aku ini tertarik banget sama lomba yang satu ini soalnya waktu SMP, pernah juga bikin film-film gitu hehehe. Yaudah deh, aku ajakin temen-temen aku buat ikutan. Ada Wulan, Elma sama Daden. Eh ternyata mereka mau, yaudah deh ikutan haha. Singkat cerita, kita udah ngorbanin waktu, biaya, tenaga buat bikin film itu. Dan hasilnya????? jengjeng hehehe. Alhamdulillah kita dapet juara 2. Sukses! :D bisa bikin bangga orang tua, sekolah, temen-temen. Seneng banget kali bisa dikasih ucapan "Selamat" dan senyuman bangga :D Ya Allah gak nyangka.
   

  

       Makasih juga buat Kang Mustari, Teh Destina sama Ole yang udah ngebantuin bikin filmnya. Makasih banayak hehehe ;D


           Kita juga bikin poster nih, sebagai langkah awal kita buat meningkatkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah. Mungkin next, kita bakal mengajukan beberapa usulan ke OSIS, supaya membuat program untuk masalah yang satu ini. Doain aja yaaaa. Semoga kami bisa mewujudkan salah satu impian kami yaitu menciptakan sekolah (SMAN 1 Leuwiliang) yang bersih, indah, dan nyaman. Aaminn :')


*Semoga bermanfaat :')

Senin, 18 Juni 2012

Saat Kau Pergi

Terngiang ke telingaku
Berita kepergianmu
Kau yang kini tinggalkan cerita tentangku
Ku tatap kembali foto tentang kita
Yang lukiskan senyum bersama
Sebagai bukti duka dan tawa
Kumainkan kembali dentingan nada kebersamaan kita
Sebagai penghibur lara saat kita bersama
Ku dekap erat diaryku
Dengan goresan pena tentang kisah kita
Tentang perjalanan dan pengorbanan saat bersama
Kini kau pergi...
Ketahuilah, setiap langkah kepergianmu
adalah butir air mataku
Saat kau pergi...
Percayalah, setiap detik tanpamu
adalah deritaku
Sabarlah, semakin kumengingatmu adalah do'aku untuk bahagiamu

Karya: Sunarya ;)

*Awalnya, aku takut kehilangan seseorang. Lalu, pengen banget diekspresikan lewat puisi. Tapi, aku gak pandai merangkai kata. Akhirnya, aku minta temanku untuk membuatkannya :) Thankyou Suun :)

Jumat, 08 Juni 2012

Rinduku Sahabat


Dimalam sunyi...
Tak ada bulan
Tak ada bintang
Aku sepi...
Bersandar dikursi tua ini


Terlukis indah raut wajahmu
Rinduku merasuk kalbu
Rinduku menyapa hadirmu
Candamu, tawamu, tak mampu ku luluhkan dari ingatan
Ceriamu selalu kurasakan

Dulu, curahanku selalu kau dengar
Manis pahitnya cinta pun ku bagikan
Walau kadang kau tak peka
Tak apa, aku tak butuh kata
Hanya telingamu, cukup bagiku

Kini, kau tak disini
Kau jauh
Tak ada yang sepertimu
Hadirmu selalu kunanti
Bila nanti kau disini,
Akan kuputar kembali kisah yang ku alami

:-)

For MBestF :)


Jumat, 27 April 2012

Tidak Mudah. Tapi... :')


Tidak MUDAH tersenyum ketika hati menangis dan teriris
Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari itu bagian dari kasih Ilahi
Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita

Tidak MUDAH bangkit dalam keadaan terpuruk
Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari...
Bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya Agar kita tumbuh besar dan kuat

Tidak MUDAH memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan
Tapi akan terasa INDAH ketika kita bisa membahagiakan orang lain
Bukan membahagiakan diri sendiri

Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina
Tapi akan terasa INDAH kalau itu bagian dari penyucian diri...
Dan ikhlash hanya mengharap ridlo Ilahi

Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita

Tidak MUDAH melupakan masa lalu yang menyakitkan
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh
Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya

Tidak MUDAH menghilangkan duka karena kehilangan
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari...
Bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada kita beberapa saat

Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera
Tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur
Dan menyadari itu bagian dari cara Allah menyayangi hambanya...
Seperti Allah menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya
*Facebook : Kata-kata Hikmah :)

Narrative Text


ANT AND  BEE

tulisan-tulisandebydeata.blogspot.com

A longtime ago, lived a group of Ant society who lived under big mango tree. One day, there was a heavy rain. They were panic and yelled, " Flood. . flood!!!", said one of The Ants. Many Ants houses got flood. Many Ants died, but there was an Ant family that still survived. Ant family fleed to a tree.   

They saw Bee house then they aim to fleed there. Afterthat, they knocked at the door, then The Bee child and Bee mother were out. "May we live in your house temporary? our house washed away bring by water.", Ant father said. "You may not live in our house! You are little! Ugly! And don't come from bee nation.", Bee mother said. Then bee father got out, "What happen?", asked Bee father. "This is father, they want to live in our house.", Bee mother said. "Why not? Let them live here. Pity them.", Bee father said. "But father… but…. but.... ", Bee child said. Then Bee father said to Ant family, "You may live in our house!", "Thank you very much Bee father.", Ant family said. 

They entered Bee house, then Bee father offereded them honey. Then Ant child ate greedyly. When Ant children were eating, came Bee mother with huff. She would chased away Ant family. "You have lived and now you are eating our foods! Better you go from here!". "Don't mother! Forgive our child.", Ant father said. "Dear, never mind. Moreover, our honey provision is still enough.", Bee father said. "But dear, we get honey crucially. And winter even also still long may be.", Bee mother said. "Let them dear.. they are hungry.", "We shall promise will not eat your honey too much.", Ant father said. Bee mother even also join which  bee father said, although perforcedly. After they ate, bee father invited them to take a rest. Temporary Bee family is taked? Ant child played with Bee child property The toys. Sudanly, "Preeeeekk", The toys dropped and broken. Bee child gets up to approach Ant child. "You! You have lived, then you smash My toys, I hate you and your family!", Bee child said.
Bee mother also approach Ant child and Bee child. "You are really deserved to go from here!!!" 
  
             And finally, Ant family apologizes and go from Bee house. :"(


~~~Sad Ending~~~

Pagi Sekolahku :)


DIHAMPARAN LANGIT TERLUKIS BIRU…
MENTARI TERSENYUM CERAH PADAKU..
BURUNG-BURUNG MENARI RIANG..
SEOLAH MENGAJAKKU TUK MENGIKUTI MEREKA..

WALAU SANG SURYA MEMBERIKAN HANGATNYA..
UDARA DINGIN MENUSUK IGA..
MASIH SAJA KURASA..

NYANYIAN PARA SERANGGA,
ALUNAN MUSIK ALAM..
TAK BOSANNYA KUDENGARKAN..
TAPI TUNGGU…
SUARA TAWA ITU..?
SUARA PANTULAN ITU..?
MEMIKAT LANGKAHKU,
TUK MELIRIK DARIMANA ASALNYA

TERNYATA..
PARA TUNAS BANGSA SEDANG TERTAWA RIANG..
MEMPELAJARI CARA MENGAYUNKAN TANGAN..
DAN TAMPAKLAH BOLA YANG MENARI-NARI DI UDARA..

KU TELUSURI TEMPATKU MENIMBA ILMU..
SELANGKAH DEMI SELANGKAH..
HEMMM… WANGI MAWAR..
WANGI MELATI..
WANGI STROBERRI..
OHHH.. SEGARNYA PARA KEMBANG SEKOLAHKU INI..
MEMIKAT HATI PARA KUMBANG YANG DILEWATINYA..
WALAU TAK SEMUA..

LANGKAHKU TAK MAU BERHENTI..
AKU INGIN MENUJU KESITU..
KE BUNGA ITU..
OH LEMBUTNYA MAHKOTAMU..
DINGINNYA EMBUN YANG MENEMPEL DIDAUNMU..
TAPI, AWWW..!! KEJAMNYA DURIMU MENUSUK KULITKU..


Karya : Deby Awalya Bonita :)



*Sebenernya ini tugas bikin puisi. hihi ^_^ dimuat aja deh disini*

Kamis, 05 April 2012

Sebiru Hari Ini


  • Sebiru Hari Ini



    sebiru hari ini
    birunya bagai langit terang benderang
    sebiru hari kita bersama disini

    seindah hari ini
    indahnya bak permadani taman surga
    seindah hati kita walau kita kan berpisah

    bukankah hati kita telah lama menyatu
    dalam tali kisah persahabatan ilahi
    pegang erat tangan kita terakhir kalinya
    hapus air mata meski kita kan berpisah

    selamat jalan teman
    tetaplah berjuang
    semoga kita bertemu kembali
    kenang masa indah kita sebiru hari ini


  • Sebiru hari ini..
    birunya bagai langit terang benderang..
    sebiru hari kita bersama disini.. =D
     
    Seindah hari ini..
    indahnya bak permadani taman surga..
    seindah hati kita, walau kita kan berpisah.. ='D

    bukankah hati kita telah lama menyatu..?
    dalam tali kisah persahabatan Illahi..
    pegang erat tangan kita terakhir kalinya..
    hapus air mata meski kita kan berpisah.. =')
     
    Selamat jalan teman..
    tetaplah berjuang..!
    semoga kita bertemu kembali..
    kenang masa indah kita sebiru hari ini.. ()


    by: Edcoustic


    Buat teman-teman ku semua :'D 
    terutama buat sahabat-sahabat aku :
    Tri Utami Wulandari, Nilam Cahyani, Elma Juliyanti, Sofiyah, Athfi Herliana :)

KIAT-KIAT DALAM HIDUP :)


fitra-alittleprincess.blogspot.com

Sahabat, berikut ini ada kiat-kiat dalam menghadapi kehidupan :

  • Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan kita.

  • Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka.

  • Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut dan mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir.

  • Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini

  • Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata.

  • Mustahil semua orang akan menyukai kita — walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang kembali kepada kita.

  • Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali.

  • Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu

  • Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar, Insya Allah akan mudah cari solusi.

  • Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.

  • Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri.


Semoga bermanfaat.


OFA

Sumber: Aa Gym ( poztmo.com)

 

*Maaf masih Copas. hehe ^_^