[Fiksimini, Jumat 15 Maret
2013]
Jangan menyanyi!
Oleh : Deby Awalya Bonita
Pagi. Ku sapa Ayah yang
sedang duduk di ruang keluarga dengan sebuah senyuman. Seperti biasa, jam
segini ku nyalakan televisi dan segera mencari channel kesukaanku. Acara musik.
Lagu-lagu kesukaanku selalu diputar. Yeaaah sudah mulai! Saatnya aku bernyanyi!
Aku senang sekali bernyanyi. Setiap hari, tak pernah absen.
“na…na…nya…nya…”, akupun
mengikuti irama musiknya.
“na…na…nye…nye…”, Ayah tersenyum.
Bahagia rasanya ketika melihat Ayah tersenyum karenaku. Aku keraskan suaraku
hingga terdengar ke dapur.
“na….na… nyaaa… nyaaa”, benar
saja, Ayah tersenyum puas.
“berisik! Sudah kamu jangan
nyanyi lagi! Ibu jenuh mendengar suaramu! Kamu bisu nak! Suaramu tidak enak
didengar! Menyakiti telinga saja! Tak bisa mengucap satu kata pun dengan benar!
Sudah berhentilah bernyanyi!”
Treeek… patah hatiku ketika
mendengar petir dari bibir Ibuku sendiri. Ibuku cantik, sejenuh itukah kau
mendengar suaraku ini? Kau jenuh mendengar suara jelekku ini? Suara tak jelasku
ini? Mengapa Ibu menyakiti hatiku? Aku hanya bisa menangis setelah mendengar
hentakan Ibuku yang terdengar dari dapur sana.
Ayah menghampiriku dan berkata, “Ayo lihat ke dapur nak. Kita lihat Ibumu.”
Ketika aku dan Ayah sampai di
dapur, aku melihat Ibuku sedang memasak sambil memegang kertas. Seperti naskah.
“Ayah lupa memberitahumu, Ibumu yang cantik itu, besok akan ikut casting
sinetron. Lagian, kalaupun Ibumu berkata seperti tadi, mana mungkin? Kau tidak
ingat? Ibumu tuli nak.”
Nama saya Deby Awalya Bonita.
Bogor, 9 Maret
1997. Menyukai musik, chemistry, photograhpy dan menulis :) Facebook: Deby
Awalya Bonita. Twitter: @deataaa follow ya hehe :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar