Curhat aja. Gak selamanya yang aku tulis itu aku. Gak selamanya yang kamu baca itu kamu.

Senin, 25 Februari 2013

Tanda Kematian dalam Islam


Apakah tanda-tanda kematian yang biasanya ada di artikel internet itu benar adanya, dan adakah sumbernya?

PERTANYAAN
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Saya ingin bertanya, apakah tanda-tanda kematian yang biasanya ada di artikel internet itu benar adanya, dan adakah sumbernya?

Sebab gara-gara saya membaca artikel tersebut, saya menjadi ketakutan, bagaimana cara untuk menghilangkan rasa takut tersebut?

mohon penjelasan dan solusinya

Pertanyaan diajukan oleh Syarif melalui kotak komentar di Konsultasi Agama Islam

JAWABAN

Tanda kematian yang dimaksud oleh penanya adalah sebagai berikut:

Tanda 40 hari Sebelum Meninggal :

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Ashar, bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat
maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa

Tanda 7 Hari Sebelum Meninggal:
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesaktian dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan…

Tanda 3 Hari Sebelum Meninggal :

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahgian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.

Tanda 1 Hari Sebelum Meninggal :

Akan berlaku sesudah Ashar ketika kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ashar keesokan harinya.[1]

JAWABAN:

PENULIS ARTIKEL TANDA KEMATIAN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB

Pembuat artikel di atas adalah orang misterius karena tidak menyebut identitas dirinya. Dan yang lebih penting lagi, tidak menyebut dasar dalil sumber tulisannya. Sehingga, mengomentari tulisannya pada dasarnya agak membung-bung waktu percuma. Namun, karena pernyataan tersebut cukup memengaruhi sebagian pembacanya, maka saya ingin memberi sedikit respons sebagai berikut:

KEMATIAN ADALAH KEHARUSAN TAPI TIDAK ADA YANG TAHU WAKTUNYA KECUALI ALLAH

1. Kematian adalah hal penting. Tak kurang dari 145 ayat dalam Al Qur'an yang menyebut atau membahas masalah kematian. Tentang waktu kematian adalah rahasia Allah semata. Tidak ada yang tahu kapan, di mana dan bagaimana seseorang akan mati. Karena kematian menyangkut terpisahnya ruh dengan badan. Dan tidak ada yang tahu banyak tentang soal ruh kecuali Allah. Allah berfirman:


وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً

Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS Al Isra' 17:85)

2. Allah hanya memberi konfirmasi bahwa kematian itu ada dan kerena itu mengingatkan manusia bahwa kematian dapat datang kepada kita sewaktu-waktu dan tidak akan dapat dihindari. Allah berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

Artinya: Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh(QS An Nisa 4:78)

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
Artinya: Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu. (Al Jum'ah 62:8)

TANDA-TANDA KEMATIAN

Dari 145 ayat Al Quran yang menyebut tentang kematian, tidak ada satupun yang membahas tentang tanda-tanda orang yang akan mati apalagi tanda itu dimulai sejak 40 hari sebelumnya.

Adapun dalil Quran dan hadits yang menyinggung tanda-tanda orang yang akan meninggal adalah saat seseorang dalam kondisi sekarat (sakaratul maut) atau di ambang kematian. Haditsnya adalah sebagai berikut:

1. Terpejamnya mata:

دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم على أبي سلمة وقد شَخَص بصره وأغمضه ثم قال : { إن الروح إذا قبض تبعه البصر

Artinya: Rasulullah memasuki rumah Abu Salmah dan menutup mata Abu Salmah kemudian berkata, "Sesungguhnya roh itu apabila tertahan [maksudnya meninggal] maka ia diikuti oleh mata."

2. Bertautnya betis. Allah berfirman:

والتفَّتْ الساق بالساق

Artinya: Dan bertaut betis (kiri) dan betis (ksnsnz) (QS Al Qiyamah 75:29).

KESIMPULAN

Artikel tentang tanda-tanda kematian yang ada di internet adalah tidak berdasar dan tidak ada dalil yang mendukung baik dari Al Quran dan Hadits Nabi. Padahal, hanya kedua sumber itulah yang patut dan bisa dijadikan rujukan untuk masalah yang ghaib.

Kalau ada pendapat yang menyangkut masalah ghaib yang tidak bersumber dari Quran dan hadits Nabi, maka pendapat itu kemungkinan didapat dari hasil mimpi atau bisikan jin atau setan. Yang semuanya cenderung menyesatkan dan tak layak dipercaya.

Seorang muslim yang ingin memperbaiki dirinya hendaknya mencukupkan diri pada nasihat langsung dari Quran dan Hadits sahih atau dari pendapat ulama yang berdasarkan pada kedua sumber utama Islam tersebut.

Descriptive Text


TUGAS BAHASA INGGRIS
DESCRIPTIVE TEXT
Describe it, please

Name : Deby Awalya Bonita
Class : X.6


THE GREAT WALL OF CHINA

The Great Wall of China is a series of fortifications made of stone, brick, tamped earth, wood, and other materials, generally built along an east-to-west line across the historical northern borders of China in part to protect the Chinese Empire or its prototypical states against intrusions by various nomadic groups or military incursions by various warlike peoples or forces. Several walls were being built as early as the 7th century BC;[3] these, later joined together and made bigger, stronger, and unified are now collectively referred to as the Great Wall.[4] Especially famous is the wall built between 220–206 BC by the first Emperor of China, Qin Shi Huang. Little of that wall remains. Since then, the Great Wall has on and off been rebuilt, maintained, and enhanced; the majority of the existing wall was reconstructed during the Ming Dynasty.

Other purposes of the Great Wall have included border controls, allowing the imposition of duties on goods transported along the Silk Road, regulation or encouragement of trade and the control of immigration and emigration. Furthermore, the defensive characteristics of the Great Wall were enhanced by the construction of watch towers, troop barracks, garrison stations, signaling capabilities through the means of smoke or fire, and the fact that the path of the Great Wall also served as a transportation corridor.

The Great Wall stretches from Shanhaiguan in the east, to Lop Lake in the west, along an arc that roughly delineates the southern edge of Inner Mongolia. A comprehensive archaeological survey, using advanced technologies, has concluded that the Ming walls measure 8,850 km (5,500 mi).[5] This is made up of 6,259 km (3,889 mi) sections of actual wall, 359 km (223 mi) of trenches and 2,232 km (1,387 mi) of natural defensive barriers such as hills and rivers.[5] Another archaeological survey found that the entire wall with all of its branches measure out to be 21,196 km (13,171 mi)

 
TEMBOK BESAR CINA

Tembok Besar China adalah serangkaian benteng yang terbuat dari batu, bata, tanah dipadatkan, kayu, dan bahan-bahan lainnya, umumnya dibangun di sepanjang jalur timur ke barat melintasi perbatasan utara sejarah China sebagian untuk melindungi Kekaisaran Cina atau yang prototipikal negara terhadap penyusupan oleh kelompok-kelompok nomaden atau berbagai serangan militer oleh masyarakat suka berperang berbagai atau kekuatan. Beberapa dinding sedang dibangun pada awal abad ke-7 SM, [3] ini, kemudian bergabung bersama-sama dan dibuat lebih besar, lebih kuat, dan terpadu kini secara kolektif disebut sebagai Tembok Besar [4] Terutama terkenal adalah tembok yang dibangun antara 220. -206 SM oleh Kaisar pertama Cina, Qin Shi Huang. Little dinding yang tetap. Sejak itu, Tembok Besar telah dan mematikan telah dibangun kembali, dipelihara, dan ditingkatkan; mayoritas dinding yang ada dibangun kembali pada masa Dinasti Ming.

Tujuan lain dari Tembok Besar telah memasukkan kontrol perbatasan, yang memungkinkan pengenaan bea atas barang yang diangkut sepanjang regulasi Silk Road, atau dorongan dari perdagangan dan kontrol imigrasi dan emigrasi. Selain itu, karakteristik defensif dari Tembok Besar yang ditingkatkan dengan pembangunan menara jaga, barak pasukan, stasiun garnisun, sinyal kemampuan melalui sarana asap atau api, dan fakta bahwa jalan dari Tembok Besar juga menjabat sebagai koridor transportasi .

Tembok Besar membentang dari Shanhaiguan di timur, untuk Lop Danau di barat, sepanjang busur bahwa sekitar delineates ujung selatan Mongolia. Sebuah survei arkeologi yang komprehensif, menggunakan teknologi canggih, telah menyimpulkan bahwa Ming dinding ukuran 8.850 km (5.500 mil) [5]. Ini terdiri dari 6.259 km (3.889 mil) bagian dinding yang sebenarnya, 359 km (223 mil) dari parit dan 2.232 km (1.387 mil) dari hambatan defensif alam seperti bukit dan sungai [5] survei lain arkeologi. menemukan bahwa seluruh dinding dengan semua cabang-cabangnya mengukur menjadi 21.196 km (13.171 mil)

Tumbuhan Paku


Karena waktu itu sama Bu Naftah disuruh persentasiin tentang Tumbuhan Paku, ya jadi banyak browsing-browsing deh. Pengen share aja ya nih ya hehe... ^_^


Jenis-Jenis Tumbuhan Paku- Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga golongan. Berikut uraian masing-masing menegnai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku
1) Tumbuhan Paku Homospora. Dari hasil pengamatan dan penelitian diketahui bahwa ternyata tumbuhan ini ada yang mempunyai spora berumah satu dan berukuran sama besar yang dinamakan paku homospora/isospora. Contoh jenis paku ini adalah suplir (Adiantum cuneatum). Amati tumbuhan paku suplir! Batangnya menjalar di dalam tanah yang berupa rizoma, kemudian tumbuhan daun muda yang menggulung seperti spiral. Pada permukaan bawah daun fertil (sporofil) terdapat bintik-bintik coklat yang sering disebut sorus. Sorus ini merupakan kumpulan sporangium, di dalam tiap sporangium terdapat sel induk spora yang akan membelah secara mitosis yang akan menghasilkan sejumlah spora yang bentuk dan ukurannya sama. Bila spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalium. Pada permukaan bawah gametofit dewasa akan terbentuk anteridium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium. Jika terjadi fertilisasi terbentuk zigot. Zigot berkembang menjadi tumbuhan suplir baru (sporofit).
2) Tumbuhan Paku Heterospora. Ada pula tumbuhan paku yang mempunyai protalium tidak sama besar dan berumah dua, pemisahan jenis kelamin ini terjadi pada pembentukan spora dan ukurannya pun berbeda, sehingga tumbuhan paku ini disebut dengan paku heterospora. Spora yang berukuran besar mengandung banyak makanan cadangan dinamakan makrospora/megaspora. Adapun spora yang kecil dinamakan mikrospora, dihasilkan dari mikrosporangium. Contohnya paku semanggi (Marsilea), paku rane (Selaginella).
Perlu Anda ketahui mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium, sedangkan makrospora akan tumbuh menjadi makroprotalium. Selanjutnya, mikroprotalium membentuk mikroogametofit yang akan menghasilkan anteridium dan akan menghasilkan sperma. Sebaliknya makroprotalium membentuk makrogametofit yang akan menghasilkan arkegonium dan akan menghasilkan ovum. Jika terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum, maka akan menghasilkan tumbuhan paku. Dan tumbuhan paku ini akan berkembang menghasilkan spora, demikian seterusnya.
3) Tumbuhan Paku Peralihan. Selain paku homospora dan heterospora, ada pula jenis paku yang sporangiumnya menghasilkan spora sama besar, tetapi berbeda jenis kelaminnya, sehingga disebut dengan tumbuhan paku peralihan. Tumbuhan paku ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan heterospora, misalnya paku tapal kuda (Equisetum debile). Apabila spora jatuh ke tanah sebagian akan tumbuh menjadi protalium jantan dan sebagian tumbuh menjadi protalium betina. Dari ketiga jenis paku ini coba Anda pelajari mengenai daur hidupnya dan perbedaannya! Berdasarkan daur hidup tersebut, fase manakah yang berumur panjang?



Gambar 7.24 Skema daur hidup tumbuhan paku homospora




Gambar 7.25 Skema daur hidup tumbuhan paku heterospora


Gambar 7.26 Skema daur hidup tumbuhan paku peralihan
Berdasarkan sifat sporanya, jenis tumbuhan paku dapat dibedakan seperti yang telah Anda pelajari di depan. Akan tetapi pembagian ini tidak mencerminkan jauh dekatnya hubungan kekerabatannya. Dalam taksonomi, termasuk tumbuhan paku yang sudah punah dimasukkan dalam pembagian dalam beberapa divisio, yaitu sebagai berikut.
1) Psilophyta (Paku Telanjang). Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabangcabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora). Untuk memperoleh makanan gametofit paku ini bersimbiosis dengan jamur, karena tidak mempunyai klorofil. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka tumbuhan paku dinamakan paku telanjang, misalnya Rhynia major dan Psilotum.
2) Lycopodiophyta (Paku Kawat/Paku Rambut). Tumbuhan paku ini mempunyai ciri-ciri bentuk daun kecil-kecil, tidak bertangkai, batang seperti kawat dan akarnya bercabang-cabang, selalu bertulang satu. Pada beberapa jenis, daunnya mempunyai lidah-lidah (ligula), daunnya yang amat banyak tersusun rapat menurut garis spiral. Sporangium terdapat pada ketiak daun dan berkumpul membentuk seperti kerucut yang disebut strobilus, misalnya Lycopodium elavatum, Selaginela sp. Jika Anda menemukan paku kawat amatilah sesuai dengan ciri-ciri yang sudah Anda ketahui!


Gambar 7.27 Selaginela sp.
3) Equisetophyta (Paku Ekor Kuda). Tumbuhan ini sampai sekarang masih hidup, umumnya berupa herba yang menyukai tempat-tempat lembap, biasanya hidup di dataran tinggi. Paku ekor kuda mempunyai daun-daun kecil seperti selaput dan tersusun seperti karang, daunnya terdapat di setiap buku, melingkar, dan berbentuk sisik. Adapun batangnya mirip dengan daun cemara, berongga, berbuku-buku, dan tumbuh tegak. Sporofil selalu berbeda dengan daun biasa, sporofil ini berbentuk perisai dengan sejumlah sporangium pada sisi bawahnya. Semua sporofil tersusun dan merupakan suatu badan berbentuk gada/kerucut pada ujung batang/cabang. Protaliumnya berwarna hijau dan berkembang di luar spora. Agar lebih jelas, carilah paku ekor kuda. Setelah Anda dapatkan, amati sporofil, protalium, ciri-ciri daun dan batangnya! Bandingkan dengan Gambar 7.28 ini!

Gambar 7.28 Equisetum sp.
4) Pterophyta (Paku Sejati). Pernahkah Anda melihat suplir (Adiantum cuneatum), paku tiang (Alsophila galuca), ekor merak (Adiantum farleyense), paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum)? Tumbuhan ini sering digunakan untuk tanaman hias, dapat juga dimanfaatkan untuk sayur, misalnya semanggi (Marsilea crenata), bahkan ada yang digunakan untuk bahan obat-obatan, misalnya Dryyopteris filix-mas.
Bagaimana ciri-ciri tumbuhan ini? Dalam bahasa sehari-hari, paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku/pakis yang sebenarnya atau paku sejati, mempunyai daun-daun besar (makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang, pada waktu masih muda daun itu tergulung pada ujungnya, dan pada sisi bawah mempunyai banyak sporangium. Paku ini banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh/lembap, sehingga di tempat yang terbuka dapat mengalami kerusakan akibat penyinaran matahari.


Gambar 7.29 Paku sejati
Peranan Tumbuhan Paku bagi Kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita lihat tumbuhan paku digunakan sebagai tanaman hias di rumah-rumah. Ada yang ditanam di dalam pot, dan ada yang ditempelkan di pohon, misalnya suplir (Adiantum cuneatum), dan paku tiang (Alsophila galuca) dapat pula digunakan untuk tiang bangunan, ekor merak (Adiantum farleyense), paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), dan sarang burung (Asplenium nidus). Ada pula yang dimanfaatkan untuk sayuran, misalnya semanggi (Marsilea crenata), untuk obat-obatan, misalnya Dryyopteris filix-mas, Lycopodium clavatum, bahkan ada yang digunakan untuk pupuk hijau, yaitu Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae, yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara. Ada yang memanfaatkan untuk alat penggosok dan pembersih, yaitu pada epidermis paku ekor kuda karena berstruktur kasar dan mengandung silikon dioksida. Bahkan pada zaman dahulu fosil tumbuhan paku ini membentuk batu bara yang dapat digunakan untuk bahan bakar.
Manfaat Tumbuhan Paku
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain:
a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.
c. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d. Sebagai pupuk hijau.
e. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi).

Watek Pupuh



Oii oiii... ^___^ pengen share ya hehe. Ini juga ngambil dari blog orang lain sih. Tapi lupa nama blognya apa. Duh, hampura hihi. Oke, ini adalah tugas bahasa sunda aku. Tentang pupuh. Ya, waktu itu sama Pak Yusam disuruh nyari watek-wateknya. Hmmmmm... okedeh, ini dia watek-wateknya.... jeng jeng...

  1. Asmarandana: Watekna silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan. Unggal pada diwangun ku tujuh padalisan.
  2. Balakbak: Watekna pikaseurieun. Unggal pada diwangun ku 3 padalisan.
  3. Dangdanggula: Watekna bungah atawa agung. Unggal pada diwangun ku sapuluh padalisan.
  4. Jurudemung: Watekna kaduhung, atawa hanjakal. Unggal pada diwangun ku lima padalisan.
  5. Durma: Watekna heuras atawa siap rek tarung. Unggal pada diwangun ku tujuh padalisan.
  6. Gambuh: Watekna bingung, samar polah atawa tambuh laku. Unggal pada diwangun ku lima padalisan.
  7. Gurisa: Watekna pangangguran, lulucon atawa tamba kesel. Unggal pada di wangun ku dalapan padalisan.
  8. Kinanti: Watekna miharep atawa prihatin. Unggal pada diwangun ku genep padalisan.
  9. Ladrang: atawa pikaseurieun. Unggal pada diwangun ku opat padalisan.
  10. Lambang: Watekna banyol atawa pikaseurieun. Unggal pada diwangun ku opat padalisan.
  11. Magatru: Watekna lulucon deukeut deukeut kana prihatin. Unggal pada diwangun ku lima padalisan.
  12. Maskumambang: Watekna prihatin, sasambat atawa nalangsa. Unggal pada diwangun ku opat padalisan.
  13. Mijil: Watekna sedih, susah atawa cilaka. Unggal pada diwangun ku genep padalisan.
  14. Pangkur: Watekna napsu, lumampah atawa sadia rek perang. Unggal pada diwangun ku tujuh padalisan.
  15. Pucung: Watekna piwuruk, wawaran, atawa mepelingan. Unggal pada diwangun ku opat padalisan.
  16. Sinom: Watekna gumbira. Unggal pada diwangun ku salapan padalisan.
  17. Wirangrong: Watekna era atawa wirang. Unggal pada diwangun ku genep padalisan.